![]() |
Abu Hurairah (Dok. Ist) |
Abu Hurairah dikenal luas sebagai sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling banyak meriwayatkan hadits. Di balik kedekatannya dengan Rasulullah, ternyata tersembunyi kisah perjuangan hidup yang begitu mengharukan.
Tak banyak yang tahu bahwa sosok yang dikenal karena ketekunannya dalam ilmu dan ibadah ini pernah mengalami masa-masa yang sangat sulit dan penuh ujian.
(toc) #title=(Daftar isi)
Sebelum hidupnya membaik, Abu Hurairah melewati hari-hari yang amat berat. Ia pernah begitu kelaparan hingga tubuhnya tak kuat menopang dirinya.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Bahkan, dalam satu momen, orang-orang menyangka ia sedang mengalami penyakit sawan karena sering tiba-tiba pingsan. Padahal, kenyataannya ia hanya menahan lapar yang luar biasa karena tak punya apa pun untuk dimakan.
![]() |
Abu Hurairah (Dok. Ist) |
Suatu hari, Abu Hurairah terlihat sedang membersihkan hidungnya dengan sapu tangan yang bersih dan halus. Momen ini membuatnya terdiam, lalu ia mengenang kembali masa lalunya yang penuh derita.
Dahulu, ia pernah tergeletak lemah di antara mimbar dan rumah Rasulullah SAW, tak berdaya karena perut yang kosong dan tubuh yang lelah.
Semua itu terjadi saat dakwah Islam masih dalam tahap awal dan banyak sahabat hidup dalam kesederhanaan ekstrem.
Namun, Abu Hurairah tidak pernah mengeluh. Ujian yang menimpanya tidak membuat imannya goyah. Justru ia tetap tegar dan semakin dekat kepada Allah SWT.
Inilah yang menjadikan dirinya begitu mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya. Kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan menjadikannya sosok yang penuh keteladanan.
Seiring berjalannya waktu, ketika Islam mulai tersebar luas dan kondisi umat mulai membaik, kehidupan Abu Hurairah pun berubah.
Ia tidak lagi hidup dalam kelaparan seperti dahulu. Namun, perubahan kondisi ini tidak membuatnya lalai. Ia tetap hidup sederhana, jauh dari gemerlap dunia, dan lebih memilih untuk memperbanyak ibadah.
Abu Hurairah dikenal sebagai pribadi yang sangat rajin beribadah. Ia rutin melaksanakan shalat sunnah dan tak pernah lepas dari dzikir kepada Allah. Ia bahkan menggunakan biji-biji kurma yang disimpan dalam kantong kecil untuk menghitung bacaan dzikirnya.
Rumahnya pun senantiasa dipenuhi dengan lantunan doa dan zikir. Suasana spiritual yang ia ciptakan menjadi bukti bahwa kedekatannya dengan Allah tidak pernah surut meski keadaan ekonominya telah membaik.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Kisah Abu Hurairah menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Ia membuktikan bahwa keteguhan hati dan kesabaran bisa membawa seseorang pada kemuliaan yang tak ternilai.
Meski hidup dalam tekanan dan kesulitan, ia tetap memegang teguh imannya. Dan ketika Allah membukakan pintu rezeki, ia tidak lalai atau terbuai, melainkan semakin bersyukur dan istiqamah dalam ibadah.
Kita dapat mengambil banyak pelajaran dari sosok ini, bahwa dalam setiap ujian, ada rahmat yang tersembunyi. Dan bahwa kedekatan dengan Allah bukan bergantung pada harta, tetapi pada hati yang tulus dan niat yang ikhlas.