![]() |
Ilustrasi bertetangga ala Islam (Dok. Ist) |
Takdir sebagai manusia memang ditetapkan untuk hidup berdampingan dengan orang lain. Rumah boleh saja kita bangun sesuai keinginan, tapi kita tak bisa memilih siapa yang akan tinggal di samping atau depan rumah kita.
Karena itu, Islam memandang membangun hubungan baik dengan tetangga bukan hanya sebagai etika sosial, melainkan sebagai ibadah yang berpahala besar. Bahkan, jika diabaikan, konsekuensinya pun bisa mendatangkan dosa besar.
(toc) #title=(Daftar isi)
Islam Menempatkan Tetangga pada Posisi Mulia
Rasulullah SAW selalu menekankan pentingnya memperlakukan tetangga dengan baik, sampai-sampai hal ini menjadi ukuran keimanan seorang muslim kepada Allah dan Hari Akhir.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Allah SWT pun menyebutkan tetangga secara khusus dalam Al-Qur’an, setelah perintah berbuat baik kepada orang tua dan kerabat. Firman-Nya:
“Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh…”
Perhatikan bagaimana Allah SWT menempatkan tetangga sejajar dengan orang-orang terdekat kita. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran tetangga dalam kehidupan sehari-hari.
Rasulullah SAW bersabda dengan tegas:
“Demi Allah, tidak beriman!”
Sahabat pun bertanya, “Siapa yang tidak beriman itu, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.”
Hadis ini bukan hanya sekadar peringatan untuk tidak membuat masalah dengan tetangga. Lebih dari itu, ini menegaskan bahwa gangguan kecil sekalipun kepada tetangga bisa merusak iman.
Bahkan, Rasulullah SAW pernah menceritakan ada seorang wanita yang rajin shalat dan banyak bersedekah, tapi karena sering menyakiti tetangganya, ia justru termasuk calon penghuni neraka.
Bayangkan, hanya karena hal-hal yang mungkin kita anggap sepele, seperti memarkir kendaraan sembarangan, memutar musik terlalu keras, atau berkata kasar, bisa membuat tetangga merasa tidak nyaman.
Oleh sebab itu, penting bagi kita selalu introspeksi: apakah keberadaan kita membawa ketenangan dan kebaikan bagi mereka?
Mencari Ridha Allah Melalui Kebaikan kepada Tetangga
Menjadi tetangga yang baik sebenarnya adalah salah satu bentuk kesempurnaan iman. Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah yang paling baik terhadap sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah yang paling baik terhadap tetangganya.”
Artinya, semakin baik kita kepada tetangga, semakin besar pula kedudukan kita di sisi Allah SAW. Dampaknya pun terasa langsung: rumah kita jadi lebih tenang, anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang harmonis, dan masyarakat pun menjadi lebih rukun.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Untuk memulai, kita tak perlu melakukan hal-hal besar. Cukup dari kebiasaan sederhana, seperti:
- Menyapa tetangga dengan senyum tulus
- Menawarkan bantuan saat mereka membutuhkan
- Tidak membuat kebisingan yang mengganggu
- Memaafkan kesalahan kecil yang mungkin mereka lakukan
Langkah-langkah sederhana ini sudah cukup untuk menunjukkan niat baik kita dan menebarkan kebaikan.