Cara membuang pakaian bekas menurut agama Islam (Dok. Ist) |
Dalam agama Islam, segala sesuatu yang berlebihan memang dilarang termasuk dari segi pakaian. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara membuang pakaian bekas menurut Islam. Dimana cara ini dapat mendatangkan pahala bagi orang yang melakukannya dengan benar.
(toc) #title=(Daftar isi)
Pakaian bekas yang sudah tidak dipakai biasanya akan dibiarkan menumpuk di lemari. Padahal dalam agama Islam, pakaian tersebut juga akan dihisap saat hari kiamat. Dengan demikian, Kamu harus melakukan beberapa cara agar hisab di akhirat lebih ringan.
Orang yang paham agama, biasanya tidak mengoleksi barang terutama pakaian dalam jumlah yang berlebihan. Sebab dalam agama Islam pakaian dan barang-barang yang digunakan di dunia akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat, sehingga Kita harus waspada.
3+ Cara Membuang Pakaian Bekas Menurut Agama Islam
Cara membuang pakaian bekas menurut Islam (Dok. Ist) |
Agar hisab di akhirat tidak terlalu banyak, Kita harus membeli pakaian atau barang lain sesuai kebutuhan. Sebab pakaian yang tidak digunakan akan mubasir, sehingga Kita harus menghindarinya. Berikut beberapa cara membuang pakaian bekas menurut agama Islam, yakni:
1. Donasi
Jika Kita memiliki banyak pakaian bekas atau pakaian yang sudah bosan digunakan, sebaiknya didonasikan saja. Sebab banyak orang diluar sana yang kesulitan membeli baju baru, sehingga Kita bisa mendonasikan agar memiliki banyak manfaat serta mendatangkan pahala.
Membuang pakaian memang sering dipilih banyak orang. Padahal cara ini dapat mendatangi banyak dampak negatif seperti mencemari lingkungan. Dengan demikian, Kita bisa mendonasikan pakaian bekas daripada membuangnya.
“Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. dan apapun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, allah maha mengetahui.” (qs. Ali ‘imran, ayat 92).
2. Bahan Kompos
Bagi seseorang yang tinggal di daerah pedesaan, mengolah baju bekas menjadi kompos tentu sudah tidak asing lagi. Sebab cara ini dinilai lebih aman dan tidak mendatangkan banyak dampak negatif. Terlebih kompos hasil pakaian bekas dapat dijadikan sebagai pupuk tanaman.
Secara umum, kompos berasal dari potongan kain dengan serat alami sutra, wol murni, katun, hingga linen. Cara ini memang terlihat mudah, namun Kita memerlukan lahan yang luas. Dengan demikian, cara ini kurang efektif jika dilakukan di daerah perkotaan atau blok perumahan.
3. Daur Ulang
Jika pakaian dalam kondisi layak, Kita bisa memberikannya pada orang lain. Namun jika dirasa pakaian tidak layak, Kita bisa melakukan daur ulang menjadi barang bermanfaat. Adapun contoh produk yang bisa dibuat seperti alas kaki, kain pel, masker ataupun alas tidur hewan.
Beberapa orang yang memiliki jiwa kreatifitas tinggi, biasanya menggunakan Pakuan bekas menjadi karya seni. Selain bagus, daur ulang pakaian bekas juga dapat mengurangi hisab pakaian. Oleh karena itu, Kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Jual Kembali
Cara membuang pakaian bekas menurut agama Islam yang selanjutnya yaitu menjual kembali. Hal ini memang sering menjadi pilihan banyak orang. Namun Kita harus memastikan bahwa pakaian yang dijual masih dalam kondisi layak, hal ini bertujuan agar orang lain tidak dirugikan.
Pada saat menjual pakaian bekas, berikan harga yang masuk akal. Artinya hindari menjual pakaian dengan harga mahal. Dengan menerapkan cara ini, maka hisab pakaian lebih ringan sehingga penanggung jawabannya di akhirat tidak terlalu berat.
Hukum Membakar Pakaian Bekas Menurut Agama Islam
Mayoritas orang akan membakar pakaian bekas sebab sudah tidak bisa digunakan lagi. Lantas bagaimana hukumnya dalam agama Islam?. Di agama Islam, pakaian bekas yang memang masih layak dipakai harus disedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Membakar pakaian bekas akan menimbulkan beberapa dampak seperti gangguan kesehatan hingga pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, dalam agama Islam cara ini kurang dianjurkan. Hal ini sejalan dengan sebuah hadis Riwayat Umar Al-Khattab, 3/134.
Siapa yang memakai pakaian yang baru, hendaklah dia mengucapkan: segala puji bagi allah yang telah memakaikan aku sesuatu yang dapat menutup auratku dengannya dan telah memperindahkan diriku di dalam kehidupan ini. Kemudian dia pergi kepada pakaian yang telah ditanggalkannya itu (pakaian lama) lalu dia menyedekahkannya, maka dia berada di bawah lindungan allah, pemeliharaan-Nya dan ditutup (keaibannya) semasa hidup dan selepas meninggal dunia.” (Hadis riwayat umar al-khattab, 3/134).
Cara Mengurangi Hisab Pakaian
Setelah mengetahui cara membuang pakaian bekas menurut agama Islam, Kita juga harus mengetahui cara mengurangi hisab pakaian. Sebab hisab yang berat akan mengantarkan Kita ke pintu neraka.
Agar terhindar dari hisab pakaian yang berat, sebaiknya beli pakaian yang sesuai kebutuhan. Selain itu, usahakan untuk mengecek kondisi lemari secara rutin. Hal ini bertujuan agar Kita dapat mengetahui kondisi pakaian.
Beberapa informasi diatas penting untuk dipelajari, sebab hisab pakaian dapat memperbanyak dosa umat manusia. Oleh karena itu, Kita harus menerapkan cara membuang pakaian bekas menurut agama Islam agar selamat di dunia dan di akhirat.