Kultum Ramadhan: 7
Golongan yang Boleh Meninggalkan Puasa Ramadhan, Siapa Saja Ya?
Puasa
di bulan ramadhan memang menjadi kewajiban setiap umat muslim di penjuru dunia.
Meskipun demikian, terdapat beberapa golongan yang boleh meninggalkan puasa
ramadhan. Namun, mereka harus mengganti puasa ramadhan di lain waktu atau
dengan membayar fidyah.
Kewajiban berpuasa ramadhan terdapat dalam QS. Al Baqarah ayat 183. Selain itu, kewajiban berpuasa juga termasuk dalam rukun islam yang ke-4. Oleh karena itu, umat muslim selalu menunaikan ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan suci ramadhan.
Bagi
umat muslim yang tidak bisa menjalankan puasa karena alasan atau kondisi
tertentu, bisa menggantinya di kemudian hari. Namun, jika seseorang sudah tidak
mampu menjalankan puasa dapat menggantinya dengan membayar zakat fidyah baik
berupa uang ataupun bahan sembako.
7 Golongan yang Boleh Meninggalkan Puasa Ramadhan
Umat
muslim yang sengaja meninggalkan puasa ramadhan maka akan mendapatkan dosa dari
Allah SWT. Akan tetapi terdapat beberapa golongan yang boleh meninggalkan puasa
ramadhan karena alasan tertentu. Berikut beberapa orang yang boleh meninggalkan
puasa, yakni:
1. Anak-anak yang Belum Baligh
Anak-anak
yang belum baligh boleh meninggalkan puasa ramadhan. Sebab secara fisik mereka
belum kuat untuk menjalankan ibadah puasa selama satu hari penuh. Namun, para
orang tua bisa melatih anak puasa setengah hari saat memasuki usia sekolah
dasar.
Dengan
melatih anak berpuasa, maka kebiasaan tersebut akan terbawa sampai remaja.
Bahkan tanpa adanya arahan, mereka akan senantiasa menjalankan ibadah puasa.
Oleh karena itu, orang tua harus membiasakan anak berpuasa sebelum waktu baligh
tersebut tiba.
2. Hilang Akal Sehat
Golongan
orang yang boleh meninggalkan puasa ramadhan selanjutnya yaitu orang dengan
akal tidak sehat atau memiliki gangguan mental. Secara umum, orang yang
memiliki gangguan mental tidak dapat berpikir jernih sehingga Mereka tidak
wajib melaksanakan puasa.
Beberapa
hadist menjelaskan bahwa orang yang kehilangan akal sehatnya boleh meninggalkan
ibadah puasa. Sebab mereka tidak dapat berpikir normal layaknya manusia pada
umumnya. Hilang akal sehat juga bisa membatalkan puasa, sehingga Kita harus
menjaga mental.
3. Orang yang Sakit
Setiap
manusia, tentu pernah merasakan sakit baik dalam tahap sedang atau parah.
Selain itu, orang sakit juga harus meminum obat dari dokter. Oleh karena itu,
Allah SWT memberikan keringanan pada orang sakit untuk meninggalkan puasa dan
menggantinya di lain waktu.
Namun,
jika mereka masih sanggup menjalankan puasa maka tetap bisa menjalankan ibadah
puasa. Sebaliknya, jika seseorang sakit dan peluang sembuh cukup kecil maka
wajib membayar puasa dengan zakat fidyah. Zakat tersebut bisa diberikan kepada
fakir miskin atau anak yatim.
4. Perempuan yang Tengah Hamil
Pada
saat mengandung buah hati, setiap ibu memiliki daya tahan tubuh berbeda.
Terdapat janin yang kuat, sehingga sang ibu bisa bergerak dengan aktif.
Sebaliknya terdapat janin lemah sehingga ibu bayi tidak bisa bergerak bebas dan
harus memperbanyak istirahat.
Dalam
islam, perempuan yang sedang mengandung boleh menjalankan puasa ataupun
meninggalkan puasa. Jika kondisi janin dalam kondisi sehat, ibu bayi bisa
melakukan puasa. Namun jika khawatir akan kesehatan janin, ibu bayi bisa
menggantinya di lain waktu.
5. Ibu Menyusui
Ibu
Menyusui tentu memerlukan makanan dan minuman bergizi agar menghasilkan ASI
yang berkualitas tinggi. Bahkan ibu menyusui harus memperbanyak makan agar
menghasilkan ASI dalam jumlah besar. Oleh karena itu, ibu menyusui boleh
meninggalkan puasa ramadhan.
Namun
saat persediaan atau stok ASI cukup banyak, ibu menyusui atau busui dapat
menjalankan ibadah puasa. Namun apabila khawatir jumlah ASI berkurang,
sebaiknya busui meninggalkan puasa ramadhan dan menggantinya di lain waktu saat
sudah tidak menyusui.
6. Lansia
Golongan orang yang boleh meninggalkan puasa ramadhan selanjutnya yaitu lansia atau manusia lanjut usia. Secara umum, manusia lanjut usia memiliki kesehatan yang sedikit menurun. Bahkan fungsi organ tubuh juga mengalami penurunan.
Dalam
agama Islam, orang yang sudah lanjut usia bisa meninggalkan puasa ramadhan.
Namun,pihak keluarga harus membayar zakat fidyah kepada fakir miskin ataupun
anak yatim. Besaran zakat fidyah bisa disesuaikan dengan waktu meninggalkan
puasa ramadhan.
7. Orang yang Bepergian
Beberapa
pendapat menyatakan bahwa orang yang bepergian minimal dengan jarak 80 km dan
keluar dari area tempat tinggal setelah shalat subuh bisa meninggalkan ibadah
puasa ramadhan. Namun bila Mereka tetap kuat menjalankan puasa tetap boleh
menjalankan.
Ketika
bepergian ke luar ruang, tentu Kita tidak akan tau apakah terdapat warung makan
atau tidak. Oleh karena itu, saat Kita menjalankan puasa belum tentu bisa
berbuka tepat waktu. Oleh karena itu, Kita bisa meninggalkan puasa ramadhan
saat menempuh perjalan jauh.
Beberapa golongan orang yang boleh meninggalkan puasa ramadhan tersebut bisa mengganti puasa di lain waktu. Namun jika sudah tidak mampu menggantinya, bisa membayar zakat fidyah. Sebelum membayar zakat fidyah, Kita bisa mempelajari syaratnya terlebih dahulu.
Semoga bermanfaat
Download Tulisan ini.
- 7 Golongan yang Boleh Meninggalkan Puasa Ramadhan.pdf(getCard) #type=(download) #title=(7 Golongan yang Boleh Meninggalkan Puasa Ramadhan.pdf) #info=(199kb) #button=(Unduh) #color=(#2E8B57)
- 7 Golongan yang Boleh Meninggalkan Puasa Ramadhan.dcx(getCard) #type=(download) #title=(7 Golongan yang Boleh Meninggalkan Puasa Ramadhan.docx) #info=(172kb) #button=(Unduh) #color=(#2E8B57)