![]() |
Ilustrasi Qitmir (Dok. Ist) |
Dalam sejarah Islam, kisah Ashabul Kahfi atau "Para Penghuni Gua" bukan hanya terkenal karena keimanan dan keberanian mereka melawan tirani, tetapi juga karena sosok seekor anjing setia yang menemani mereka dalam persembunyian.
(toc) #title=(Daftar isi)
Anjing itu dikenal dengan nama Qitmir, dan perannya begitu istimewa hingga disebut dalam Al-Qur’an.
Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda beriman yang hidup di masa kekuasaan seorang raja zalim bernama Daqyanus.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Saat itu, masyarakat dipaksa untuk menyembah berhala, namun para pemuda tersebut memilih mempertahankan tauhid, menyembah hanya kepada Allah SWT.
Karena penolakan mereka, para pemuda ini menjadi buronan dan akhirnya melarikan diri ke sebuah gua untuk berlindung.
Di dalam gua inilah mereka tertidur selama 309 tahun, sebagai bentuk perlindungan dari Allah SWT, seperti yang tertulis dalam surah Al-Kahfi ayat 9–26.
Qitmir: Teman Setia yang Menjaga Pintu Gua
Yang menarik, para pemuda ini tidak sendiri. Seekor anjing bernama Qitmir ikut bersama mereka. Qitmir duduk di mulut gua, menjaga dengan penuh kewaspadaan. Dalam ayat ke-18 surah Al-Kahfi, Allah menggambarkan posisi anjing ini:
...Dan anjing mereka menjulurkan kedua lengannya di pintu gua…” (QS Al-Kahfi: 18)
Menurut beberapa ulama, termasuk Ibnu Katsir dalam tafsirnya, Qitmir bukan hanya ikut bersembunyi, tetapi juga tidur bersama para pemuda tersebut.
Bahkan, keberadaan Qitmir disebut menjadi salah satu sebab mengapa tidak ada musuh yang berani mendekati gua. Wujud mereka yang tampak mengerikan atas izin Allah membuat siapa pun yang melihat akan merasa takut dan segera pergi.
Nilai-Nilai yang Bisa Dipetik dari Qitmir
Meskipun Qitmir hanyalah seekor anjing, perannya dalam kisah ini menyimpan banyak pelajaran berharga bagi umat manusia:
1. Simbol Kesetiaan
Qitmir menunjukkan arti kesetiaan sejati. Ia tidak meninggalkan para pemuda meskipun mereka dalam kondisi sulit dan terancam. Ia memilih tetap bersama mereka, menjaga hingga akhir.
2. Perlindungan dari Allah
Dengan izin Allah, Qitmir menjadi pelindung. Keberadaannya di pintu gua adalah salah satu sebab tidak ada yang berani mendekati. Ini menunjukkan bahwa perlindungan bisa datang dari arah yang tidak kita duga, bahkan melalui hewan.
3. Dimuliakan Karena Peran dan Keikhlasan
Dalam beberapa tafsir disebutkan bahwa Qitmir akan masuk surga bersama Ashabul Kahfi. Ini adalah bukti bahwa kemuliaan tidak ditentukan oleh status atau bentuk fisik, melainkan oleh peran, kesetiaan, dan keikhlasan.
Gua Ashabul Kahfi di Dunia Nyata
Gua tempat mereka tertidur dipercaya berada di kawasan Rajib, sekitar 8 kilometer dari kota Amman, Yordania. Tempat ini hingga kini menjadi destinasi ziarah dan refleksi spiritual bagi umat Muslim yang ingin menyaksikan jejak kisah iman yang luar biasa ini.
Kisah Qitmir dan para pemuda Ashabul Kahfi mengajarkan kita bahwa kesetiaan, keberanian, dan iman adalah nilai-nilai luhur yang dihargai oleh Allah SWT.
Bahkan seekor anjing pun bisa mencapai kedudukan mulia karena sifat-sifat tersebut. Sebuah pengingat bahwa amal dan keikhlasan lebih utama daripada status dan rupa.