![]() |
Hari Tasyrik (Dok. Ist) |
Hari Tasyrik adalah momen penting dalam kalender Islam yang berlangsung setelah perayaan Idul Adha. Meski sering kali kurang dikenal dibandingkan Idul Fitri dan Idul Adha, hari Tasyrik memiliki nilai ibadah dan pesan spiritual yang mendalam bagi umat Muslim.
(toc) #title=(Daftar isi)
Dalam artikel ini, kita akan mengupas apa itu hari Tasyrik, kapan waktunya, apa saja larangan yang berlaku, serta amalan yang dianjurkan selama hari-hari tersebut.
Hari Tasyrik dalam Al-Qur'an
![]() |
Hari Tasyrik (Dok. Ist) |
Hari Tasyrik disebutkan secara tersirat dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surah Al-Baqarah ayat 203:
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
"Dan berzikirlah kamu kepada Allah dalam beberapa hari yang tertentu jumlahnya. Maka barang siapa mempercepat (meninggalkan Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barang siapa yang mengakhirkannya, maka tiada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya."(QS Al-Baqarah: 203)
Ayat ini menjelaskan tentang hari-hari tertentu di mana umat Islam dianjurkan untuk banyak berzikir kepada Allah. Dalam tafsir dan praktik keagamaan, hari-hari ini dikenal sebagai hari Tasyrik.
Secara bahasa, kata Tasyrik berasal dari kata 'yusyrikun' yang artinya menjemur. Hal ini berkaitan dengan tradisi di masa lalu, di mana umat Muslim menjemur daging kurban agar bisa disimpan lebih lama.
Oleh karena itu, hari Tasyrik juga dimaknai sebagai waktu ketika daging-daging kurban dijemur di bawah terik matahari.
Ada pula penafsiran lain yang menyebutkan bahwa kata tasyrik berasal dari akar kata yang berarti terbitnya matahari. Ini merujuk pada waktu penyembelihan hewan kurban yang dilakukan setelah matahari terbit.
Dengan dua makna ini, hari Tasyrik secara umum merujuk pada tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, yang menjadi waktu istimewa bagi umat Islam untuk menikmati daging kurban sambil terus berzikir kepada Allah SWT.
Kapan Hari Tasyrik Dilaksanakan?
Hari Tasyrik berlangsung selama tiga hari setelah Idul Adha, yakni pada, 11 Zulhijah, 12 Zulhijah dan 13 Zulhijah
Jika Idul Adha jatuh pada 10 Zulhijah, maka hari Tasyrik dimulai keesokan harinya dan berakhir tiga hari kemudian.
Untuk tahun 2025, berdasarkan hasil sidang isbat yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada 27 Mei 2025, Idul Adha jatuh pada 6 Juni 2025. Maka, hari Tasyrik tahun ini akan berlangsung pada:
• 7 Juni 2025 (11 Zulhijah)
• 8 Juni 2025 (12 Zulhijah)
• 9 Juni 2025 (13 Zulhijah)
Larangan Selama Hari Tasyrik
Hari Tasyrik bukanlah hari untuk berpuasa. Rasulullah SAW secara tegas melarang umatnya untuk menjalankan ibadah puasa pada hari-hari ini. Hal ini ditegaskan dalam beberapa hadits.Hadits dari Imam Muslim:
"Hari-hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah SWT."(HR Muslim)
Hadits Riwayat Ahmad dari Abu Hurairah RA:
"Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hufadzah untuk berkeliling di Mina dan mengumumkan: Janganlah kalian berpuasa pada hari-hari ini, karena hari-hari itu adalah waktu untuk makan, minum, dan berzikir kepada Allah Azza wa Jalla."
Dengan demikian, berpuasa pada hari Tasyrik dilarang karena hari-hari ini diperuntukkan bagi umat Islam untuk menikmati nikmat dari Allah SWT, khususnya daging kurban, dan memperbanyak zikir.
Amalan yang Dianjurkan Saat Hari Tasyrik
Walaupun puasa dilarang, ada beberapa amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Muslim selama hari Tasyrik. Amalan-amalan ini bersifat ringan, namun memiliki nilai spiritual yang tinggi.
1. Memperbanyak Zikir
Hari Tasyrik adalah hari-hari zikir. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak menyebut nama Allah melalui berbagai bentuk zikir, seperti, Takbir, Tahlil (laa ilaha illallah), Tahmid (alhamdulillah) dan Tasbih (subhanallah)
Zikir ini bisa dilakukan secara individu maupun berjamaah, terutama setelah salat fardhu.
2. Menyembelih Hewan Kurban
Penyembelihan hewan kurban dapat dilakukan hingga akhir hari Tasyrik, yaitu 13 Zulhijah. Jadi, bagi yang belum sempat menyembelih pada hari Idul Adha, masih ada waktu hingga tiga hari berikutnya.
3. Menikmati Daging Kurban dan Berbagi
Hari Tasyrik juga merupakan momen untuk menikmati hasil dari ibadah kurban. Umat Muslim dianjurkan makan dari daging hewan kurban yang telah disembelih serta membagikannya kepada fakir miskin dan kerabat.
Hikmah Hari Tasyrik
Hari Tasyrik mengajarkan umat Islam untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Larangan berpuasa dan anjuran untuk makan, minum, dan berzikir merupakan bentuk nyata bahwa Islam bukan hanya mengajarkan kesederhanaan dan pengorbanan, tetapi juga kebahagiaan dan kebersamaan dalam ketaatan kepada Allah.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Hari Tasyrik juga menjadi pengingat bahwa ibadah bukan sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga mencakup rasa syukur, kebersamaan, dan pengagungan terhadap Allah dalam suasana yang penuh kenikmatan dan rahmat.
Hari Tasyrik merupakan kelanjutan dari Idul Adha yang memiliki nilai ibadah dan sosial yang tinggi. Dikenal sebagai hari untuk makan, minum, dan berzikir, hari-hari ini menyimpan banyak hikmah bagi umat Muslim yang ingin memperkuat iman
Dengan memahami arti, waktu, dan larangan yang berlaku, semoga kita bisa memanfaatkan hari Tasyrik dengan sebaik-baiknya sebagai momentum memperkuat ibadah dan tali silaturahmi antar sesama.