![]() |
Umar bin Khattab (Dok. Ist) |
Umar bin Khattab RA adalah salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan keberanian dan ketegasannya. Sosoknya begitu disegani, bahkan sebelum memeluk Islam.
Masyarakat Arab saat itu memberinya julukan "Singa Padang Pasir" (Asadullah) karena keberaniannya dalam bertempur dan kemahirannya memainkan pedang.
(toc) #title=(Daftar isi)
Dalam buku Umar bin Khattab RA karya Abdul Syukur Al Azizi, disebutkan bahwa kecepatan pedang Umar bin Khattab RA saat beraksi di medan perang diibaratkan seperti kilat yang membelah langit.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Sosoknya sangat ditakuti oleh kaum Quraisy di Makkah pada masa itu. Sebelum masuk Islam, Umar dikenal sebagai pemuda yang keras dan tak segan mengangkat pedang jika ada yang dianggapnya sebagai musuh.
Namun, segalanya berubah ketika hidayah menyentuh hatinya. Setelah masuk Islam, Umar bin Khattab RA menjadi pelindung umat Muslim yang baru tumbuh di Makkah. Keberaniannya yang dulu menjadi momok, kini menjadi tameng bagi dakwah Islam.
Sosok Tegas yang Berhati Lembut
![]() |
Umar bin Khattab (Dok. Ist) |
Dalam buku Umar bin Khattab: 30 Hari Memahami Teladan Sang Singa Berhati Pualam karya A R Shohibul Ulum, diceritakan bahwa Umar adalah pemuda kuat dan gagah, bahkan pernah menjadi juara gulat di Makkah. Ia dihormati dan ditakuti karena postur fisik serta ketegasannya dalam bersikap.
Meski terkenal keras, Umar memiliki sisi lain yang lembut. Setelah menjadi Muslim, ia banyak menunjukkan sikap kasih sayang, keadilan, dan kepedulian terhadap rakyatnya. Hal ini yang membuat julukan "Singa Berhati Pualam" begitu melekat padanya.
Selain dikenal sebagai Singa Padang Pasir, Umar juga mendapat gelar Al-Faruq, yang berarti "pembeda antara yang benar dan yang salah".
Gelar ini diberikan langsung oleh Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk pengakuan atas keteguhan iman Umar dalam membela kebenaran.
Tak hanya itu, Umar juga disebut dengan Abu Faiz, yang berarti orang yang cerdas dan penuh wawasan. Gelar ini menunjukkan kemampuannya dalam berdiplomasi dan mengambil keputusan dengan penuh pertimbangan.
Peran Besar dalam Perkembangan Islam
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, Umar bin Khattab RA diangkat sebagai khalifah kedua.
Pemilihan Umar didasari atas kepribadiannya yang jujur, amanah, dan penuh keberanian. Bahkan semasa Abu Bakar memimpin, Umar selalu menjadi penasihat yang diandalkan.
Sebagai khalifah, Umar RA mencatatkan banyak jasa besar, di antaranya:
Perluasan wilayah kekuasaan Islam hingga ke berbagai penjuru, termasuk Persia dan Romawi Timur.
Perbaikan sistem pemerintahan, seperti pengangkatan hakim, pembentukan departemen negara, hingga gaji tetap bagi tentara.
Penetapan kalender Hijriah, yang hingga kini masih digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia.
Inisiasi salat Tarawih berjamaah sebanyak 20 rakaat, yang dipraktikkan pertama kali pada masa pemerintahannya.
Upaya menjaga mushaf Al-Qur’an agar tidak hilang atau berubah, melalui proses kodifikasi.
Umar bin Khattab RA wafat pada tahun 23 Hijriah, tepatnya pada hari Rabu tanggal 25 Zulhijah menurut sebagian pendapat.
Ada pula yang menyebutkan ia wafat pada tanggal 3 atau 4 Zulhijah. Informasi ini disampaikan dalam kitab Umar ibn al-Khaththab karya Musthafa Murrad.
Umar wafat setelah ditikam oleh Abu Lukluk, seorang bekas budak dari Persia, saat memimpin salat Subuh. Abu Lukluk diduga sakit hati karena kekalahan bangsa Persia di tangan kaum Muslimin yang dipimpin Umar.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Penyerangan tersebut menjadi akhir dari kepemimpinan Umar, tetapi semangat perjuangannya tetap hidup dalam sejarah Islam.
Umar bin Khattab RA adalah sosok yang tak hanya dikenal karena keberanian dan ketegasannya, tetapi juga karena kebijaksanaannya dalam memimpin dan keteguhan imannya.
Dari seorang pemuda yang ditakuti menjadi pemimpin yang dicintai rakyat, Umar memberikan banyak teladan bagi umat Islam sepanjang zaman.