![]() |
Zaid bin Haritsah (Dok. Ist) |
Zaid bin Haritsah adalah salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW yang memiliki kisah hidup luar biasa. Tidak hanya menjadi bagian penting dari sejarah Islam, Zaid juga menjadi satu-satunya sahabat yang disebutkan namanya dalam Al-Qur’an.
(toc) #title=(Daftar isi)
Zaid lahir dari pasangan Haritsah dan Su'da binti Tsalabah. Ia berasal dari kabilah Bani Kalb yang tinggal di utara Jazirah Arab. Namun, hidup Zaid berubah drastis saat masih kecil. Ia pernah diculik oleh kelompok perampok dan kemudian dijual sebagai budak.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Dalam takdir Allah yang luar biasa, Zaid kemudian dibeli oleh Hukaim bin Hisyam, keponakan Khadijah. Lalu, Zaid diberikan kepada Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW.
Karena melihat kebaikan dan akhlaknya, Khadijah menghadiahkan Zaid kepada Rasulullah SAW. Rasulullah sangat menyayanginya dan kemudian memerdekakan Zaid.
Tak hanya itu, Zaid bahkan dianggap seperti anak sendiri oleh Nabi sebelum turunnya hukum yang menghapus status anak angkat dalam Islam.
Satu-Satunya Sahabat yang Namanya Disebut dalam Al-Qur'an
Zaid bin Haritsah mendapatkan keistimewaan luar biasa: namanya disebut secara langsung dalam Al-Qur'an. Dalam Surah Al-Ahzab ayat 37, Allah menjelaskan peristiwa ketika Nabi menikahi Zainab binti Jahsy setelah Zaid menceraikannya.
Ini menjadi pelajaran penting dalam syariat Islam bahwa menikahi mantan istri anak angkat tidak diharamkan, karena anak angkat tidak sama hukumnya dengan anak kandung.
Ayat ini menjadi bukti bahwa Zaid memiliki peran penting dalam perjalanan dakwah Rasulullah, hingga kisah hidupnya menjadi bagian dari wahyu Ilahi.
Kedekatan dengan Rasulullah SAW
Sejak kecil berada di sisi Nabi, Zaid tumbuh dalam bimbingan langsung Rasulullah. Ia pun menjadi salah satu orang pertama yang memeluk Islam, terutama dari kalangan budak yang dimerdekakan.
Kedekatannya dengan Nabi SAW begitu erat. Ia dikenal sebagai orang kepercayaan beliau, bahkan dijuluki Sirr Rasulillah atau Sang Pemegang Rahasia Rasulullah.
Kepercayaan yang diberikan Nabi kepada Zaid tidak main-main; hampir setiap pasukan yang dikirim Nabi, Zaid selalu menjadi komandannya.
Aisyah RA pernah berkata, "Setiap Rasulullah SAW mengirim pasukan dan di dalamnya ada Zaid, maka Zaid selalu diangkat menjadi pemimpin pasukan itu."
Zaid bin Haritsah dikenal sebagai panglima yang tangguh. Keberaniannya tidak diragukan dalam berbagai pertempuran, termasuk saat menjadi tameng Nabi dalam Perang Uhud. Namun, pengorbanan terbesar Zaid terjadi dalam Perang Mu’tah.
Perang Mu’tah terjadi pada tahun 8 Hijriah atau sekitar tahun 629 M, di daerah Mu’tah, dekat perbatasan Syam (sekarang Yordania). Perang ini dipicu oleh terbunuhnya utusan Nabi oleh pasukan Romawi.
Sebagai respon, Rasulullah mengirim pasukan yang dipimpin tiga panglima utama: Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abu Thalib, dan Abdullah bin Rawahah. Mereka diperintahkan untuk menggantikan satu sama lain jika salah satu gugur.
Zaid menjadi komandan pertama dalam pertempuran tersebut. Ia memimpin pasukan Muslim yang jauh lebih sedikit dibanding pasukan musuh. Namun, dengan keberanian dan semangat jihad yang tinggi, Zaid tetap maju ke medan perang.
Ia terus bertempur meski dihujani anak panah musuh, hingga akhirnya syahid di medan perang.
Kesedihan Nabi atas Wafatnya Zaid
Wafatnya Zaid menjadi duka mendalam bagi Rasulullah SAW. Nabi sangat mencintainya dan menganggapnya seperti keluarga sendiri. Kesedihan ini menggambarkan betapa besar arti Zaid dalam hidup Rasulullah.
Menurut beberapa riwayat, Nabi sangat terharu dan menangis ketika mendengar kabar gugurnya Zaid. Bahkan Aisyah RA mengatakan, “Seandainya Zaid masih hidup sesudah Rasulullah SAW, tentulah beliau akan mengangkatnya sebagai Khalifah.”
Pernyataan ini menggambarkan betapa besar rasa hormat dan kepercayaan Nabi kepada Zaid bin Haritsah.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Zaid bin Haritsah adalah teladan tentang kesetiaan, keberanian, dan cinta sejati terhadap agama dan Rasul. Dari seorang budak yang dibebaskan, ia menjadi salah satu tokoh paling dihormati dalam sejarah Islam.
Namanya tercatat dalam Al-Qur’an, perjuangannya di medan perang dikenang sepanjang masa, dan cintanya pada Rasulullah SAW menjadi teladan yang abadi.
Semoga kita dapat meneladani semangat dan ketulusan Zaid bin Haritsah dalam menjalani hidup, memperjuangkan kebenaran, dan mencintai Rasulullah SAW dengan sepenuh hati.