![]() |
Ilustrasi wanita Istihadhah (Dok. Ist) |
Dalam Islam, kondisi seorang wanita saat mengalami keluarnya darah dari organ kewanitaannya tidak selalu dikategorikan sebagai haid atau nifas. Ada kondisi lain yang dikenal sebagai istihadhah.
(toc) #title=(Daftar isi)
Penting untuk mengetahui perbedaan antara darah istihadhah dengan haid, karena hal ini mempengaruhi ketentuan ibadah seperti salat dan puasa
Istihadhah adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita di luar waktu haid atau nifas. Umumnya, darah ini keluar dalam durasi yang lebih lama dari haid dan sering disebabkan oleh gangguan kesehatan atau kondisi medis tertentu.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Mengacu pada penjelasan dalam kitab Fiqih An-Nisa' karya Utsman Al-Khasyt yang diterjemahkan oleh Abu Nafis Ibnu Abdurrohim, istihadhah adalah darah penyakit, bukan darah alami bulanan seperti haid.
Oleh karena itu, wanita yang mengalami istihadhah tidak berada dalam kondisi hadats besar sebagaimana ketika haid.
Apakah Wanita Istihadhah Boleh Salat dan Puasa?
Dalam buku Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Muhammad Syukron Maksum, dijelaskan bahwa wanita istihadhah diperlakukan seperti wanita yang suci.
Artinya, mereka tetap diwajibkan melaksanakan ibadah seperti salat lima waktu dan puasa, termasuk puasa Ramadan.
Hal ini berbeda dengan wanita haid atau nifas yang memang dilarang untuk melakukan salat dan puasa hingga mereka bersuci kembali.
Meskipun diperbolehkan salat dan puasa, wanita istihadhah tetap memiliki ketentuan khusus yang perlu diperhatikan sebelum beribadah:
1. Membersihkan darah: Sebelum berwudhu, wanita harus mencuci bagian kemaluannya dari darah yang keluar.
2. Menggunakan penahan darah: Nabi Muhammad SAW pernah menyarankan wanita untuk menggunakan kapas atau kain untuk menyerap darah istihadhah. Jika darah terlalu banyak, maka dapat menggunakan penahan yang lebih kuat.
3. Wudhu untuk setiap salat: Setelah membersihkan diri dan menggunakan pembalut atau kain penahan, wanita istihadhah dianjurkan untuk segera berwudhu dan melaksanakan salat.
Hadats Kecil, Bukan Hadats Besar
Menurut buku Doa dan Amalan Istimewa ketika Datang Bulan karya Himatu Mardiah Rosana, darah istihadhah digolongkan sebagai penyebab hadats kecil.
Dengan demikian, cukup dengan wudhu dan menjaga kebersihan diri, wanita istihadhah sudah bisa kembali melaksanakan ibadah seperti biasa.Wanita istihadhah tetap diperbolehkan:
- Melaksanakan salat lima waktu
- Berpuasa, termasuk puasa wajib di bulan Ramadan
- Menyentuh dan membaca Al-Qur’an
- Melakukan tawaf dan sa’i
- Masuk ke dalam masjid
Tata Cara Salat bagi Wanita Istihadhah
Merujuk pada buku Fikih Interaktif karya Agus Yusron, berikut ini adalah tata cara salat bagi wanita istihadhah:
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
- Membersihkan kemaluan dari darah sebelum wudhu
- Menutup bagian tersebut dengan kapas, kain, atau pembalut yang dapat menahan darah
- Melakukan wudhu seperti biasa
- Menyegerakan salat setelah berwudhu.
Wanita istihadhah tidak dilarang menjalankan ibadah seperti salat dan puasa. Mereka dianggap berada dalam kondisi suci selama mengikuti tata cara bersuci yang ditentukan.
Ini menunjukkan bahwa Islam memberikan kemudahan dan tidak memberatkan dalam urusan ibadah, bahkan dalam kondisi fisik yang tidak biasa.