![]() |
Niat puasa (Dok. Ist) |
Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Selain menjadi awal tahun dalam kalender Hijriah, bulan ini juga dikenal sebagai bulan yang penuh keberkahan dan pahala.
Di antara amalan yang sangat dianjurkan pada bulan ini adalah puasa sunah di tanggal 9 dan 10 Muharram, yang dikenal sebagai puasa Tasu’a dan Asyura.
(toc) #title=(Daftar isi)
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah bersabda:
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
“Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam.” (HR Muslim)
Puasa di bulan ini bukan hanya sekadar amalan tambahan, tapi juga bentuk kecintaan kita kepada sunnah Nabi SAW dan wujud syukur atas nikmat yang Allah berikan.
Apa Itu Puasa Tasu’a dan Asyura?
Puasa Tasu’a dilakukan pada tanggal 9 Muharram, sedangkan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Keduanya adalah puasa sunah, dan dianjurkan untuk dikerjakan beriringan.
Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram agar berbeda dari kaum Yahudi yang hanya berpuasa di hari Asyura saja. Dalam hadis, beliau bersabda:
"Berpuasalah di hari Asyura dan bedakan dari kaum Yahudi dengan berpuasa sehari sebelumnya atau sesudahnya.” (HR Bukhari)
Bacaan Niat Puasa Tasu’a dan Asyura
Bagi yang ingin menjalankan puasa ini, berikut bacaan niatnya:
🔹 Niat Puasa Tasu’a (9 Muharram):
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ تَسُوْعَاءٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
“Saya niat berpuasa sunah hari Tasu’a karena Allah Ta’ala.”
🔹 Niat Puasa Asyura (10 Muharram):
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَاشُورَاءَ لِلَّهِ تَعَالَى
“Saya berniat puasa sunah Asyura karena Allah Ta’ala.”
Menariknya, niat puasa sunah seperti Asyura ini boleh diucapkan bahkan setelah matahari terbit, selama belum makan atau minum sejak subuh.
Hal ini sesuai dengan hadis dari Aisyah RA bahwa Nabi SAW pernah memutuskan untuk puasa ketika tahu tidak ada makanan di rumah (HR Muslim).
Apa Saja Keutamaan Puasa Tasu’a dan Asyura?
1. Menghapus Dosa Setahun yang Lalu
Puasa Asyura memiliki keutamaan luar biasa: menghapus dosa-dosa kecil selama setahun ke belakang. Ini disebutkan dalam hadis dari Abu Qatadah:
"Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)
2. Pahala yang Sangat Besar
Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa puasa Asyura bisa mendatangkan pahala yang amat besar, bahkan seperti beribadah selama 60 tahun, mendapat pahala seperti 10.000 malaikat, setara dengan pahala 1.000 haji dan umrah dan seperti memberi makan seluruh fakir miskin umat Muhammad SAW
Dan setiap membelai kepala anak yatim pada hari Asyura, akan dihitung satu derajat surga untuk tiap helai rambut di kepalanya.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Meskipun riwayat-riwayat tersebut tergolong dhaif (lemah), tetap menunjukkan bahwa umat terdahulu sangat menghargai hari ini dan mengisinya dengan amal kebaikan.
Puasa Tasu’a dan Asyura bukan sekadar ritual tahunan, tapi juga bentuk cinta kita kepada ajaran Rasulullah SAW. Dengan niat yang tulus dan semangat mengikuti sunnah, insyaAllah kita akan mendapatkan limpahan pahala dan ampunan dari Allah SWT.
Jangan lewatkan kesempatan emas ini di bulan yang penuh berkah. Mari kita isi Muharram dengan amal terbaik dan jadikan awal tahun Hijriah sebagai momentum memperbaiki diri.