![]() |
Kisah Julaibib (Dok. Ist) |
Dalam lembaran sejarah Islam, terdapat nama seorang sahabat yang tak sering disebut namun memiliki kisah luar biasa yang menggugah hati: Julaibib. Kisah JuIaibib bukan dari kalangan bangsawan, tak memiliki rupa menawan, pun bukan orang berharta.
Namun, justru lewat ketulusan dan keimanannya, Allah SWT memuliakannya di sisi-Nya dan menjadikannya contoh keagungan akhlak dalam pandangan langit.Julaibib dikenal sebagai sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari kalangan Anshar.
(toc) #title=(Daftar isi)
Namanya sendiri terdengar asing dan tidak lazim di tengah masyarakat Arab kala itu. Ia tidak mempunyai garis keturunan yang dikenal, bahkan identitas kedua orang tuanya pun tidak diketahui.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Sejak kecil, ia tumbuh tanpa kasih sayang keluarga dan nyaris tanpa perhatian dari lingkungan sekitar.Penampilannya pun jauh dari standar fisik yang dianggap menarik.
Tubuhnya pendek, bungkuk, kulitnya gelap, bajunya lusuh, dan kakinya pecah-pecah karena tak beralas. Banyak orang memilih menjauh darinya. Namun, semua itu tak pernah mengaburkan kejernihan hatinya dan keteguhan imannya.
Kisah Julaibib yang Mendapatkan Perhatian dari Rasulullah SAW
![]() |
Kisah Julaibib (Dok. Ist) |
Di tengah masyarakat yang meminggirkannya, Julaibib justru mendapatkan perhatian istimewa dari Rasulullah SAW. Beliau tidak pernah menilai seseorang dari rupa atau status, melainkan dari isi hati dan amalnya.
Suatu hari, Rasulullah SAW menghampiri Julaibib dan menanyakan hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, "Tidakkah engkau ingin menikah?"
Pertanyaan itu membuat Julaibib tertegun. Dengan penuh kerendahan hati, ia menjawab bahwa tak seorang pun akan sudi menikah dengannya. Tapi Rasulullah SAW terus mengulangi pertanyaan itu selama tiga hari, seolah memberi sinyal bahwa beliau serius dengan niatnya.
Pemilihan Jodoh yang Tak Disangka
Akhirnya, Rasulullah SAW menggandeng tangan Julaibib dan mengajaknya ke rumah seorang tokoh Anshar. Kedatangan Nabi membawa kabar bahagia bagi tuan rumah—hingga mereka mengetahui bahwa pinangan itu bukan untuk beliau, melainkan untuk Julaibib.
Seketika suasana berubah. Penolakan pun terlontar, terutama dari sang istri yang tidak percaya bahwa putrinya akan dinikahkan dengan sosok seperti Julaibib.Namun, di balik tirai, sang putri mendengarkan semuanya.
Dengan hati yang diliputi iman dan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, ia menyatakan kesediaannya menerima pinangan itu. Sebuah bentuk ketundukan yang mencerminkan ketinggian spiritual dan keberanian yang luar biasa.
Kesyahidan yang Dimuliakan
Tak lama setelah pernikahan, Julaibib ikut serta dalam sebuah pertempuran. Ia bertempur dengan keberanian luar biasa, mengalahkan tujuh musuh sebelum akhirnya gugur syahid.
Ketika pertempuran usai, Rasulullah SAW dengan penuh kepedihan bertanya kepada para sahabat apakah mereka kehilangan seseorang. Tak seorang pun menyebut nama Julaibib, hingga beliau berkata, “Aku kehilangan Julaibib. Carilah dia.”
Tubuh Julaibib akhirnya ditemukan dalam kondisi berlumuran darah di antara para musuh yang ia kalahkan. Rasulullah SAW sendiri yang mengkafaninya, memeluk jasadnya, dan menyolatkan jenazahnya dengan penuh cinta.
Pelajaran dari Kisah Julaibib
Kisah Julaibib bukan sekadar cerita perjuangan seorang sahabat Nabi. Ini adalah pelajaran tentang bagaimana Islam memuliakan manusia bukan karena fisik, kekayaan, atau keturunan, melainkan karena iman, amal, dan keikhlasan.
Julaibib mengajarkan bahwa tidak ada yang hina di hadapan Allah, selama hati kita terhubung pada-Nya dengan tulus.
Di dunia, Julaibib mungkin dipandang rendah. Tapi di langit, ia dirindukan dan diperebutkan oleh bidadari surga. Kisahnya mengingatkan kita bahwa yang paling penting bukanlah penilaian manusia, tapi pandangan Tuhan atas diri kita.
Hal-hal yang Bisa Diteladani dari Kisah Julaibib
Setelah mengetahui kisah Julaibib, ada beberapa hal yang bisa Kita teladani. Berikut beberapa hal yang bisa diteladani dari sosok Julaibib:
1. Keimanan yang Kokoh Meski Terasing
Julaibib tetap teguh dalam keimanannya meskipun tidak mendapatkan tempat di masyarakat. Ia tidak membiarkan hinaan atau penolakan sosial menghalangi hubungannya dengan Allah SWT.
2. Rendah Hati dan Tidak Menuntut
Ketika Rasulullah SAW menawarinya pernikahan, Julaibib tidak menuntut atau berharap muluk-muluk. Ia menerima segala keputusan dengan ikhlas, menunjukkan sikap tawadhu yang tinggi.
3. Ketaatan Penuh kepada Rasulullah
Julaibib menunjukkan ketaatan luar biasa kepada Rasulullah SAW. Ia tidak pernah membantah, bahkan dalam urusan hidup yang penting seperti pernikahan maupun jihad.
4. Keberanian dan Pengorbanan
Dalam medan perang, Julaibib menunjukkan keberanian yang luar biasa. Ia bertempur hingga syahid, mengalahkan tujuh musuh sebelum wafat, membuktikan tekad dan kecintaan kepada agama.
5. Menjaga Kesucian Diri
Meski hidup miskin dan tidak dianggap, Julaibib tetap menjaga kehormatan dirinya. Ia tidak menempuh jalan haram untuk memenuhi kebutuhan atau mencari perhatian.
6. Kesederhanaan dalam Kehidupan
Ia hidup dengan sangat sederhana, tinggal di selasar masjid, mengenakan pakaian seadanya, dan tidak mengeluh. Ini adalah teladan tentang zuhud dan qana’ah dalam hidup.
7. Dicintai oleh Rasulullah SAW
Kedekatan dan kasih sayang Rasulullah SAW kepadanya menunjukkan bahwa nilai manusia ditentukan oleh ketakwaan, bukan status sosial. Itu menginspirasi kita untuk memuliakan orang lain tanpa pandang bulu.
Nah, itulah kisah Julaibib yang perlu diketahui. Dengan mengetahui kisah tersebut, Kita bisa mengambil pelajaran berharga dari Julaibib. Teeobuh, Julaibib merupakan sosok yang dirindukan oleh langit.