![]() |
Jabal Rahmah (Dok. Ist) |
Jabal Rahmah, yang berarti "Bukit Rahmat", adalah sebuah bukit kecil yang terletak di kawasan Arafah, sekitar 20 kilometer dari Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.
(toc) #title=(Daftar isi)
Bukit ini memiliki tinggi kurang lebih 70 meter dan di puncaknya terdapat sebuah tugu putih sebagai penanda. Tempat ini menjadi salah satu tujuan utama ziarah para jemaah haji dan umrah, terutama karena nilai sejarah dan spiritual yang melekat padanya.
Tempat Bersejarah yang Sarat Makna
![]() |
Jabal Rahmah (Dok. Ist) |
Meskipun Jabal Rahmah bukan bagian dari rukun haji secara khusus, lokasinya berada di wilayah Arafah yang merupakan tempat pelaksanaan wukuf, rukun haji yang paling utama.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Nabi Muhammad SAW sendiri pernah melaksanakan wukuf di sekitar area ini ketika menunaikan haji wada’, atau haji perpisahan.
Yang membuat Jabal Rahmah istimewa adalah berbagai kisah penting yang diyakini terjadi di tempat ini.
Salah satunya adalah keyakinan bahwa bukit ini menjadi tempat pertemuan kembali antara Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah mereka diturunkan dari surga ke bumi akibat melanggar perintah Allah SWT.
Dalam banyak riwayat, disebutkan bahwa Adam diturunkan di wilayah India dan Hawa di daerah yang kini dikenal sebagai Jeddah. Setelah pencarian panjang, keduanya dipercaya dipertemukan kembali di bukit ini.
Namun, penting untuk dicatat bahwa kisah tersebut tidak ditemukan dalam Al-Qur'an maupun hadits yang shahih. Banyak ulama menempatkannya dalam kategori Israiliyyat, kisah yang berasal dari tradisi Bani Israil.
Misalnya, dalam kitab Qashash al-Anbiya, Imam Ibn Katsir menyebut bahwa cerita ini populer, namun tidak bisa dijadikan dalil agama karena lemah dari segi sanad.
Tempat Turunnya Wahyu Terakhir
Selain kisah pertemuan Adam dan Hawa, Jabal Rahmah juga diyakini sebagai lokasi turunnya salah satu wahyu terakhir kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu Surah Al-Ma’idah ayat 3. Dalam ayat ini, Allah SWT menyampaikan pesan besar kepada umat Islam:
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam sebagai agama bagimu…"
Ayat ini menjadi penanda bahwa misi kenabian Muhammad SAW telah selesai dan syariat Islam telah sempurna.
Tidak akan ada lagi nabi atau ajaran baru setelahnya. Maka dari itu, momen turunnya ayat ini dianggap sebagai titik penting dalam sejarah Islam.
Di tempat yang sama, Nabi Muhammad SAW juga menyampaikan khutbah terakhirnya yang dikenal sebagai khutbah wada’.
Disampaikan pada 9 Zulhijah tahun 10 Hijriah di Padang Arafah, khutbah ini merupakan wasiat terakhir Rasulullah kepada umat Islam. Isinya mencakup banyak ajaran moral dan sosial yang relevan hingga kini.
Dalam khutbah tersebut, Nabi SAW mengingatkan umat Islam untuk menjaga persatuan, menegakkan keadilan, menghargai hak-hak manusia termasuk hak perempuan, serta menjauhi kezaliman dan kekerasan.
Beliau juga menegaskan bahwa setelah dirinya tidak akan ada nabi lagi, dan umat Islam diminta untuk berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnah.
Pesan dalam khutbah tersebut tidak hanya menyentuh hati para sahabat yang hadir saat itu, tetapi juga terus menjadi pegangan hidup bagi generasi Muslim setelahnya.
Simbol Spiritualitas bagi Jemaah Haji
Kini, Jabal Rahmah menjadi salah satu titik kunjungan yang banyak didatangi jemaah haji dan umrah.
Meskipun tidak ada anjuran khusus dari syariat untuk berdoa di sana, banyak orang yang datang dengan harapan dapat mengambil pelajaran spiritual dari sejarah tempat tersebut. Tidak sedikit pula yang mengabadikan momen di puncaknya sebagai kenang-kenangan.
Bagi banyak jemaah, mendaki Jabal Rahmah bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga refleksi batin. Tempat ini mengingatkan mereka pada pentingnya taubat, kasih sayang Allah, kesempurnaan Islam, dan warisan ajaran Rasulullah SAW yang harus terus dijaga.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Jabal Rahmah bukan sekadar bukit biasa di tanah suci. Ia menyimpan banyak kisah dan nilai yang menginspirasi, meskipun sebagian bersifat simbolis dan tidak memiliki dasar kuat dalam dalil agama.
Namun, nilai historis dan spiritualnya tetap menjadikan tempat ini sebagai salah satu lokasi yang layak dikunjungi dan direnungkan oleh umat Islam.
Bagi siapa pun yang datang ke sana, Jabal Rahmah adalah pengingat tentang kasih sayang Allah, perjalanan panjang umat manusia dalam mencari petunjuk, serta pesan universal yang disampaikan oleh Nabi terakhir kepada seluruh umat manusia.