Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Telah Wafat (Dok. Ist) |
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan kewajiban seorang orang. Sebab orang tua merupakan sosok yang berjasa dalam kehidupan. Tanpa orang tua, anak tidak akan bisa hidup di dunia. Oleh karena itu, cara berbakti kepada orang tua harus dipahami para anak.
(toc) #title=(Daftar isi)
Disisi lain, anak perempuan yang belum menikah merupakan tanggung jawab ayahnya. Apabila, seorang anak berbuat dosa maka ayahnya turut mendapatkan siksaan saat di akhirat. Meskipun katakanlah ayahnya sudah wafat, seorang anak wajib menjaganya agar terhindar dari siksaan.
Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Telah Wafat
Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Telah Wafat (Dok. Ist) |
Seorang anak yang selalu durhaka kepada kedua orang tuanya, akan mendapatkan siksaan kelak di akhirat. Terlebih ridho Allah SWT terletak pada ridho orang tua. Jika orang tua ridho maka Allah SWT akan ridho. Berikut, cara berbakti kepada orang tua yang telah wafat yakni:
1. Mendoakan Kedua Orang Tua
Jika orang tua sudah meninggal dunia, sebagai anak Kamu harus mendoakan keduanya agar selamat di akhirat. Terlebih, doa anak Sholeh dan Sholeha menjadi amal jariyah bagi kedua orang tuanya. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW dalam HR. Ibnu Majah
Rasulullah bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ أَنَّى لِيْ هَذَا فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
Sesungguhnya ada seseorang yang diangkat kedudukannya di Surga kelak. Ia pun bertanya, “Bagaimana hal ini?” Maka dijawab: “ini Karena permohonan ampunan anakmu untukmu.(HR. Ibnu Majah).
2. Melunasi Hutangnya
Saat orang tua sudah meninggal, anak wajib melunasi hutangnya. Tak hanya itu saja, anak juga harus melaksanakan semua wasiatnya. Hal ini bertujuan agar orang tua lebih tenang disisi Tuhan. Serta tidak ada siksaan akibat hutang di dunia. Dalam hal ini, Al Bahuti mengatakan:
ويجب أن يسارع في قضاء دينه، وما فيه إبراء ذمته؛ من إخراج كفارة، وحج نذر، وغير ذلك
“Wajib menyegerakan pelunasan hutang mayit, dan semua yang terkait pembebasan tanggungan si mayit, seperti membayar kafarah, haji, nadzar dan yang lainnya”
(Imam al-Bahuti, Kasyful Qana, vol. 2 hal. 84)
3. Menghajikan Orang Tua
Jika Kamu memiliki banyak harta, alangkah baiknya untuk mengajukan orang tua yang sudah tiada. Namun, Kamu harus menunaikan ibadah haji terlebih dahulu. Penjelasan ini, sejalan dengan HR. Abu Daud No. 1811
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- سَمِعَ رَجُلاً يَقُولُ لَبَّيْكَ عَنْ شُبْرُمَةَ. قَالَ « مَنْ شُبْرُمَةَ ». قَالَ أَخٌ لِى أَوْ قَرِيبٌ لِى. قَالَ « حَجَجْتَ عَنْ نَفْسِكَ ». قَالَ لاَ. قَالَ « حُجَّ عَنْ نَفْسِكَ ثُمَّ حُجَّ عَنْ شُبْرُمَةَ »
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang mengucapkan, “Labbaik ‘an Syubrumah (aku memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah, atas nama Syubrumah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Memangnya siapa Syubrumah?” Ia menjawab, “Syubrumah adalah saudaraku atau kerabatku.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bertanya, “Engkau sudah berhaji untuk dirimu?” Ia menjawab, “Belum.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas memberi saran, “Berhajilah untuk dirimu dahulu, barulah berhaji atas nama Syubrumah.”
4. Bersodaqah atas Nama Orang Tua
Apabila kedua orang tua sudah wafat, Kamu bisa melakukan shodaqah atas nama keduanya. Sebab, pahala shodaqah tersebut akan mengalir pada orang tua yang sudah wafat. Penjelasan ini sejalan dengan HR. al-Bukhari
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa ibunya Sa’d bin Ubadah meninggal dunia, ketika Sa’d tidak ada di rumah. Sa’d berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، أَيَنْفَعُهَا شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ
“Wahai Rasulullah, ibuku meninggal dan ketika itu aku tidak hadir. Apakah dia mendapat aliran pahala jika aku bersedekah harta atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.”
5. Menyambung Silaturahmi dengan Sanak Saudara
Saat orang tua sudah tiada, banyak anak yang memutus silaturahmi dengan sanak saudara. Padahal, memutus tali silaturahmi termasuk perbuatan yang dilarang. Sebaliknya, menyambung silaturahmi termasuk berbakti kepada orang tua yang sudah tiada.
إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ
“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya.”
(HR. Muslim)
من أحب أن يصل أباه في قبره فليصل إخوان أبيه بعده
“Barangsiapa yang ingin menyambung ayahnya di kuburannya, maka hendaknya ia menyambung teman-teman ayahnya dahulu waktu hidupnya.”
(HR. Ibnu Hibban dengan sanad yang shahih).
Nah, itulah beberapa cara berbakti kepada orang tua yang sudah tiada. Dengan cara di atas, Kamu tetap bisa melaksanakan kewajiban menjadi anak Sholeh dan Sholeha. Terlebih, doa anak Sholeh akan menjadi amal jariyah bagi kedua orang tuanya yang sudah tiada.