Kesalahan dalam Merayakan Idul Fitri, Jangan Lakukan Lagi!
Hari
raya idul Fitri menjadi momen kemenangan bagi umat muslim setelah melaksanakan
ibadah puasa selama 1 bulan penuh. Oleh karena itu, perayaan idul Fitri cukup
meriah. Namun sayangnya terdapat beberapa kesalahan dalam merayakan idul Fitri
yang jarang disadari.(toc) #title=(Daftar isi)
Dalam
ajaran agama Islam, terdapat beberapa adab dalam merayakan idul fitri. Oleh
karena itu, Kita harus mengikuti adab dan ajaran agama Islam dalam merayakan
hari fitri. Hal ini bertujuan agar Kita senantiasa mendapatkan keberkahan dan
juga ampunan dari Allah SWT.
Saat
Kita melakukan kesalahan, terkadang dapat menimbulkan dosa. Oleh karena itu,
Allah SWT memberikan petunjuk kehidupan manusia di dalam kitab suci Al-Quran.
Dengan demikian, Kota bisa berpedoman Al Qur'an saat merayakan idul fitri dan
menjalani kehidupan sehari-hari.
5 Kesalahan dalam Merayakan Idul Fitri
Di
momen kemenangan ini, Kita bisa melakukan berbagai macam aktivitas mulai dari
shalat idul Fitri hingga berkunjung ke rumah kerabat untuk meningkatkan tali
silaturahmi. Namun, Kita juga harus menghindari beberapa kesalahan saat
merayakan idul fitri seperti:
1. Salah Memaknai Idul Fitri
Sebagian
orang berpendapat bahwa idul fitri merupakan hari suci dan juga hari
pengampunan dosa. Bahkan banyak orang berpendapat bahwa umat muslim akan suci
di hari Fitri, layaknya bayi yang baru lahir. Padahal anggapan ini tidak benar,
sebab hati adalah hari kemenangan.
Hari
kemenangan yang dimaksud bukalah hari pengampunan dosa, melakukan perayaan
setelah berhasil menjalankan ibadah puasa ramadhan selama 1 bulan penuh. Dalam
bahasa, idul berarti kembali dan futri berarti berbuka atau tidak berpuasa
lagi.
2. Hari Pengampunan Dosa
Pada
dasarnya, Allah SWT maka mengampuni semua dosa hambanya. Hal ini juga berlaku
pada perayaan hari raya idul fitri. Namun bukan berarti dosa umat muslim
diampuni secara keseluruhan dan terlahir kembali layaknya bayi yang suci.
Bahkan
setiap amalan manusia belum tentu mendapatkan pahala dari Allah SWT. Pada
sahabat nabi pun tidak mengetahui apakah amalannya diterima oleh Allah SWT.
Selain itu, Mu’alla bin Fadl mengatakan, bahwa:
كانوا يدعون الله تعالى ستة أشهر أن يبلغهم
رمضان يدعونه ستة أشهر أن يتقبل منهم
“Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang bulan Ramadhan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah Ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka ketika di bulan Ramadhan” (Lathaiful Ma›arif, Ibnu Rajab, hal. 264).
3. Mengkhususkan Ziarah Kubur di Hari Raya Idul Fitri
Sebagian
umat muslim memanfaatkan momen liburan lebaran untuk ziarah ke makam kerabat
yang telah meninggal dunia. Meskipun sudah sering terjadi, namun kebiasaan ini
kurang tepat. Sebab Rasulullah juga melarang ziarah kubur sebagai salah satu
perayaan ied.
Maksud
dari penjelasan ini yaitu larangan merayakan ied dengan ziarah ke makam.
Meskipun demikian, Kita tetap bisa mendoakan kerabat yang telah meninggal
dunia. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yang berarti'
“Janganlah
kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai pemakaman, dan janganlah kalian
jadikan makamku sebagai ‘Ied (tempat perayaan). Serta ucapkanlah selawat
untukku, karena sesungguhnya ucapan selawat kalian akan sampai kepadaku di mana
saja kalian berada” (HR. Abu Daud dengan sanad hasan, dan para perawinya ṡiqāt
4. Melalaikan Shalat Subuh
Kesalahan
dalam merayakan idul fitri yang selangit yaitu melalaikan shalat subuh. Padahal
shalat subuh merupakan shalat wajib yang tidak boleh Kita tinggalkan. Namun
terkadang shalat Subuh sering tertinggal saat Kita sibuk mempersiapkan diri
dalam menyambut idul Fitri.
Ketika
Kita meninggalkan shalat subuh maka akan mendapatkan dosa dari Allah SWT.
Terlebih shalat subuh merupakan shalat yang memiliki banyak keutamaan, sehingga
sayang jika terlewatkan. Hal ini sesuai dengan sabda rasulullah dalam HR.
Muslim.
إِنَّ
أَثْقَلَ صَلاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلاةُ الْعِشَاءِ وَصَلاةُ الْفَجْرِ
وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ
أَنْ آمُرَ بِالصَّلاةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ
ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لا
يَشْهَدُونَ الصَّلاةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّار
“Shalat
yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Fajar.
Seandainya mereka tahu keutamaan yang terdapat di dalamnya, niscaya mereka akan
mendatanginya walaupun dengan merangkak. Sungguh aku ingin memerintahkan shalat
dimulai dan aku minta seseorang menjadi imam shalat. Sedangkan aku pergi
bersama beberapa orang yang membawa kayu bakar menuju suatu kaum yang tidak
hadir shalat, lalu aku bakar rumah-rumah mereka dengan api” (HR. Muslim no.
651).
5. Berdesakan dengan Lawan Jenis saat di Tempat Shalat
Jumlah
jamaah di lapangan ataupun masjid tentu akan membludak. Oleh karena itu, banyak
umat muslim yang berdesakan dengan lawan jenis saat berjalan. Hal ini menjadi
salah satu kesalahan dalam merayakan hari raya idul fitri.
Itulah
beberapa kesalahan dalam merayakan idul fitri. Setelah mengetahuinya, Kita
harus menjaga diri agar terhindar kesalahan tersebut. Dengan demikian, momen
idul fitri akan lebih berkesan.
Download Tulisan ini.
- Kesalahan dalam Merayakan Idul Fitri.pdf(getCard) #type=(download) #title=(Kesalahan dalam Merayakan Idul Fitri.pdf) #info=(246kb) #button=(Unduh) #color=(#2E8B57)
- Kesalahan dalam Merayakan Idul Fitri.docx(getCard) #type=(download) #title=(Kesalahan dalam Merayakan Idul Fitri.docx) #info=(137kb) #button=(Unduh) #color=(#2E8B57)