![]() |
Misteri kota Iram (Dok. Ist) |
Al-Qur'an menyimpan banyak kisah penuh hikmah, salah satunya tentang kota megah bernama Iram. Kota ini juga dikenal sebagai Kota Seribu Pilar karena memiliki bangunan yang menjulang tinggi dan kokoh.
Namun, meski begitu maju dan kuat, kota ini hilang sekejap akibat kesombongan penduduknya yang menolak ajaran Nabi Hud AS.
(toc) #title=(Daftar isi)
Kota Iram dihuni oleh kaum Ad generasi pertama, yang disebutkan dalam beberapa tafsir termasuk Qashashul Anbiya karya Ibnu Katsir.
(getCard) #type=(post) #title=(Baca juga yang ini, cek yuk!)
Mereka adalah kaum Nabi Hud AS, keturunan dari Ad bin Aush bin Sam bin Nuh, dan dikenal sebagai bangsa Arab yang mendiami wilayah bukit pasir antara Oman dan Hadramaut di Yaman.
Allah SWT memberi kaum Ad kekuatan fisik dan kemampuan membangun yang luar biasa. Hal ini tercermin dalam Al-Qur'an surah Al Fajr ayat 6-8, yang menyebutkan bahwa bangunan megah di Iram belum pernah ada tandingannya di negeri mana pun.
"Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) 'Ad, (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang sebelumnya tidak pernah dibangun (suatu kota pun) seperti itu di negeri-negeri (lain)?" (QS Al Fajr: 6-8)
Kesombongan Kaum Ad dan Penolakan Terhadap Nabi Hud AS
Meski hidup dalam kemakmuran, kaum Ad justru terjerumus dalam kesesatan. Mereka menjadi generasi pertama yang kembali menyembah berhala setelah banjir besar yang menghancurkan kaum Nabi Nuh AS. Tiga berhala yang mereka sembah adalah Shamda, Shamud, dan Hira.
Melihat kaumnya mulai menyimpang, Allah SWT mengutus Nabi Hud AS untuk mengingatkan mereka agar hanya menyembah Allah dan meninggalkan kemusyrikan. Namun, seruan Nabi Hud AS ditanggapi dengan penolakan dan cemoohan.
"Wahai Hud, engkau tidak mendatangkan suatu bukti yang nyata kepada kami dan kami tidak akan pernah meninggalkan sembahan kami karena perkataanmu." (QS Hud: 53)
Dengan tegas, Nabi Hud AS menjawab,
"Sesungguhnya aku menjadikan Allah (sebagai) saksi dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan." (QS Hud: 54)
Datangnya Azab Allah SWT
Setelah kaum Ad tetap keras kepala, Allah SWT menurunkan azab sebagai peringatan. Tanda pertama datangnya azab adalah kemarau panjang yang membuat mereka putus asa dan meminta hujan.
Saat mereka melihat gumpalan awan hitam di langit, mereka mengira itu akan membawa hujan rahmat. Namun ternyata, awan tersebut adalah pusaran angin yang membawa kehancuran.
Angin kencang itu bertiup selama tujuh malam delapan hari tanpa henti, meluluhlantakkan seluruh kota dan menjadikan penduduknya musnah tak bersisa.
"Angin itu tidak membiarkan satu pun yang dilaluinya, kecuali dijadikan seperti serbuk." (QS Az Zariyat: 42)
Pelajaran dari Kisah Kota Iram
Kota Iram, dengan segala kemegahan dan kemajuan peradabannya, menjadi bukti nyata bahwa kesombongan dan penolakan terhadap kebenaran hanya akan membawa kehancuran.
Kisah ini menjadi pengingat bagi manusia untuk selalu rendah hati, bersyukur atas nikmat Allah, dan tidak terbuai oleh kekuatan atau kemegahan dunia.
Meski sisa-sisa Kota Iram masih menjadi misteri hingga kini, pesannya tetap abadi: sebesar apa pun kemajuan suatu bangsa, jika kehilangan iman dan keadilan, kehancuran bisa datang kapan saja.