Hukum dan Syarat Aqiqah Menurut Agama Islam, Benarkah Hewan
Harus Sehat?
Dalam
agama Islam terdapat beberapa cara untuk menyambut kelahiran bayi, seperti
aqiqah. Selain itu, terdapat beberapa syarat aqiqah menurut agama Islam yang
harus Kita penuhi. Hal ini bertujuan agar bayi tumbuh menjadi anak yang soleh
dan Solehah.(toc) #title=(Daftar isi)
Pada
dasarnya, aqiqah merupakan bentuk rasa syukur atas kelahiran bayi. Tujuan dari
cara ini adalah mendapatkan berkah dari Allah SWT. Selain itu, aqiqah dapat
Kita laksanakan dengan cara memotong kambing kemudian dagingnya dapat Kita
bagikan kepada sanak saudara.
Sebagian
orang berpendapat bahwa aqiqah sama dengan pemotongan kambing di hari raya idul
adha. Padahal keduanya merupakan ibadah yang berbeda. Namun sebelum menggelar
acara aqiqah, Kita harus mempersiapkan budget terlebih dahulu agar acara
belaian dengan lancar.
Hukum Aqiqah Menurut Agama Islam
Dalam
agama Islam, aqiqah hukumnya adalah Sunnah Muakkad. Artinya ibadah ini dapat
Kita lakukan jika telah mampu. Namun saat tidak memiliki uang, maka bisa
melakukannya di lain waktu. Ketika Kita tidak melakukan aqiqah maka tidak akan
berdosa.
Biasanya
saat aqiqah, orang tua bisa memberikan nama pada anak tersebut sambil mencukur
sekitar rambut bayi. Aqiqah ini akan lebih utama jika Kita lakukan pada hari
ke-tujuh pasca kelahiran bayi. Hal ini sesuai dengan sabda rasulullah dalam HR
Ahmad 20722.
“Semua
anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelihkan pada hari ketujuh, dicukur
rambutnya, dan diberikan nama.” (HR Ahmad 20722, At-Turmudzi 1605 dan dinilai
shahih oleh Al-Albani).
Ketika
menggelar acara aqiqah, biasanya para tamu akan mendoakan bayi agar tumbuh dan
berkembang dengan baik. Kemudian tuan rumah akan memberikan daging kambing
kepada tetangga atau kerabat baik dalam bentuk matang ataupun masih mentah.
Dalil Naqli Aqiqah yang Penting untuk Dipelajari
Hukum
aqiqah juga terdapat dalam beberapa hadits dan kitab suci Al Quran. Oleh karena
itu, jika Kita memiliki bayi dan memiliki banyak uang hendaknya melakukan
aqiqah sebagai wujud syukur kepada Allah SWT. Terlebih kelahiran bayi membawa
berkah bagi keluarga.
Dalam
Hadits Riwayat Bukhari (5472),
Rasulullah SAW bersabda bahwa umat muslim yang baru saja mendapatkan
rezeki dengan kelahiran bayi hendaklah melakukan aqiqah dengan menyembelih
kambing serta menghilangkan beberapa gangguan.
عَنْ
سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ الضَّبِيّ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ:
مَعَ اْلغُلاَمِ عَقِيْقَةٌ فَاَهْرِيْقُوْا عَنْهُ دَمًا وَ اَمِيْطُوْا عَنْهُ
اْلاَذَى
Dari
Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy, dia berkata: Rasulullah bersabda, “Aqiqah
dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah
semua gangguan darinya.” [Shahih Hadits Riwayat Bukhari (5472), untuk lebih
lengkapnya lihat Fathul Bari (9/590-592), dan Irwaul Ghalil (1171), Syaikh
Albani].
Syarat Aqiqah Menurut Agama Islam Secara Umum
Setelah mengetahui hukum aqiqah, Kita harus mengetahui persyaratan aqiqah terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar aqiqah sesuai dengan syariat Islam. Berikut beberapa syarat aqiqah menurut agama Islam yang wajib Kita ketahui, yakni:
1. Jumlah Hewan Aqiqah
Pada
dasarnya jumlah hewan untuk aqiqah antara anak laki-laki dan anak perempuan
berbeda. Sebab hewan kambing untuk anak laki-laki berjumlah dua ekor. Sementara
untuk anak perempuan, jumlah kampung hanya satu ekor. Namun kambing tersebut
harus sehat dan kuat.
Jika
bayi berjenis kelamin laki-laki, Kita harus mencari dua ekor kambing yang sama
atau hampir sama. Namun jika orang tua tidak memiliki uang cukup, menyembelih
satu ekor kambing hukumnya tetap sah asalkan daging kambing bisa dibagikan
kepada tetangga.
2. Kambing Harus Cukup Umur
Saat
menggelar acara aqiqah, kambing yang akan Kita sembelih harus cukup umur dan
gemuk. Sebab saat kambing terlalu kurus, dagingnya tidak terlalu banyak
sehingga tidak rata jika Kita bagikan untuk tetangga. Selain itu, kambing harus
dalam kondisi sehat serta tidak cacat.
Biasanya
kambing untuk aqiqah memiliki usia lebih dari 1 tahun. Meskipun hukum aqiqah
Sunnah, namun Kita harus mengikuti syarat yang berlaku. Hal ini bertujuan agar
aqiqah mendapatkan berkah dari Allah SWT, serta bayi dapat tumbuh menjadi anak
yang baik.
3. Membagikan Daging dalam Keadaan Mentah
Saat
ini memang sudah banyak usaha katering yang menyediakan layanan masakan untuk
aqiqah. Meskipun hal ini terlihat praktis, namun Kita bisa membagikan daging
kambing dalam keadaan mentah. Sebab menggunakan usaha katering memakan biaya
yang lebih besar.
Pada
saat membagikan daging kambing, Kita harus memastikan daging terbagi secara
menyeluruh. Artinya semua tetangga mendapatkan daging kambing secara merata
tanpa terkecuali. Dengan demikian, doa dan harapan agar bayi Soleh dan Sholeha
mudah terkabul.
Itulah beberapa syarat aqiqah menurut agama Islam yang wajib Kita ketahui. Setalah mengetahuinya, Kita dapat menerapkannya saat menggelar acara aqiqah. Sebab syarat tersebut sesuai dengan anjuran Baginda Rasulullah SAW yang terdapat dalam beberapa hadits.
Download Tulisan.
- Doa Mandi Wajib Sesuai Sunnah.pdf(getCard) #type=(download) #title=(Doa Mandi Wajib Sesuai Sunnah.pdf) #info=(205kb) #button=(Unduh) #color=(#2E8B57)
- Doa Mandi Wajib Sesuai Sunnah.docx(getCard) #type=(download) #title=(Doa Mandi Wajib Sesuai Sunnah.docx) #info=(151kb) #button=(Unduh) #color=(#2E8B57)