Bahaya Fitnah Menurut Islam, Benarkah Tidak Akan Mendapatkan
Syafaat Rasulullah SAW?
Fitnah
merupakan salah satu perbuatan buruk yang merugikan orang lain. Sebab fitnah
merupakan tindakan membicarakan atau menuduh orang lain, tanpa adanya bukti.
Bahkan terdapat beberapa bahaya fitnah menurut Islam yang tentunya berkaitan
dengan kehidupan.(toc) #title=(Daftar isi)
Pada
dasarnya, fitnah dapat menimbulkan kekacauan dan perpecahan baik dengan orang
lain atau masyarakat sekitar. Oleh karena itu,Allah SWT melarang umat muslim
untuk menyebarkan fitnah. Sebab fitnah cukup merugikan baik dalam kehidupan di
dunia ataupun akhirat.
Sementara
di Indonesia, fitnah juga Kita sebut sebagai pencemaran nama baik. Hal ini
tentu merugikan dan dapat Kita proses secara hukum. Alasan inilah yang membuat
umat muslim harus menghindari fitnah. Terlebih fitnah sifatnya haram dan dapat
menimbulkan dosa.
Dalil Tentang Kejamnya Fitnah
Ketika
seseorang suka menebar fitnah, maka dirinya akan mendapatkan azab dari Allah
SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS Al Buruj ayat 10. Oleh
karena itu, orang yang sudah menyebarkan fitnah hendaklah bertaubat dan meminta
maaf pada orang yang difitnah.
اِنَّ الَّذِيْنَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوْبُوْا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ
عَذَابُ الْحَرِيْقِۗ ( البروج/85: 10)
Sesungguhnya,
orang-orang yang menimpakan cobaan (siksa) terhadap mukmin laki-laki dan
perempuan, lalu mereka tidak bertobat, mereka akan mendapat azab Jahanam dan
mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar.
(Al-Buruj/85:10)
Tidak
hanya itu saja, orang yang suka memfitnah orang lain akan mendapatkan siksaan
pedih. Meskipun fitnahnya tidak menimbulkan kekacauan, namun tindakan tersebut
tetap berdosa. Hal ini sesuai dengan sebuah HR Bukhari dan Muslim.
"Sesungguhnya
dua orang ahli kubur itu disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar.
Ya, benar. Sesungguhnya dosa itu amatlah besar. Salah seorang di antara
keduanya ialah (mereka) yang berjalan di muka bumi dengan menyebarkan fitnah
(mengumpat). Sementara yang lain tidak bertirai ketika kencing." (HR
Bukhari dan Muslim).
3 Bahaya Fitnah Menurut Islam yang Paling Sering Terjadi
Dampak fitnah tidak hanya terjadi di dunia saja namun juga di akhirat. Oleh karena itu, tidak heran jika Allah SWT melarang keras umat muslim melakukan fitnah. Berikut beberapa bahaya fitnah menurut Islam yang wajib Kita ketahui, yakni:
1. Fitnah Lebih Kejam dari Pembunuhan
Banyak
ulama yang sepakat bahwa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Sebab fitnah
merupakan salah satu sifat Dajjal, yang harus Kita jauhi. Pada dasarnya,
pembunuhan secara hukum negara memang lebih berat namun menurut Islam fitnah
lebih kejam dari pembunuhan.
وَاقْتُلُوهُمْ
حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُم مِّنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ وَالْفِتْنَةُ
أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ وَلاَ تُقَاتِلُوهُمْ عِندَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّى
يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ فَإِن قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ كَذَلِكَ جَزَاء
الْكَافِرِينَ
Artinya:
Dan bunuhlah mereka di mana pun kamu temui mereka, kemudian usirlah mereka dari
mana mereka telah mengusir kamu; dan fitnah itu lebih kejam dari pada
pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidil Haram terkecuali jika
mereka perangi kamu di tempat tersebut. Jika mereka perangi kamu maka
perangilah mereka. Demikianlah balasan untuk orang kafir. (Al-Baqarah ayat
191).
2. Mendatangkan Dosa Besar
Fitnah
juga mendatangkan dosa besar bagi orang yang melakukannya. Bahkan Allah SWT
turut melaknat orang-orang yang suka menebar fitnah. Hal ini sesuai dengan
firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 217.
يَسْأَلُونَكَ
عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ وَصَدٌّ عَن
سَبِيلِ اللّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ
مِنْهُ أَكْبَرُ عِندَ اللّهِ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ وَلاَ
يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىَ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ
اسْتَطَاعُواْ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ
فَأُوْلَـئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُوْلَـئِكَ
أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya:
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) mengenai berperang di bulan haram.
Katakanlah “Melakukan perang pada bulan haram merupakan (dosa) besar. Tetapi
menghalangi orang di jalan Allah dan ingkar kepada-Nya (menghalangi orang yang
masuk) Masjidil Haram dan juga mengusir penduduk yang ada di sekitarnya lebih
besar (dosanya) menurut pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam dari
pembunuhan. Mereka tidak akan pernah berhenti perangi kamu sampai murtad, jika
sanggup. Barangsiapa orang yang murtad dari agamanya, kemudian dia mati dalam
keadaan kekafiran maka akan sia-sia amalnya di dunia maupun di akhirat dan
mereka merupakan penghuni neraka dan akan kekal di dalamnya.
3. Tidak Mendapatkan Syafaat dari Nabi
Bagi
umat muslim, mendapatkan syafaat dari nabi Muhammad SAW tentu sangat
diinginkan. Terlebih syafaat nabi Muhammad SAW dapat mempengaruhi amal baik
seorang hamba. Namun, orang yang suka menebar fitnah tidak akan mendapatkan
syafaat dari nabi Muhammad SAW.
قُلْ
لِلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا ۖ لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ ثُمَّ
إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Artinya:
Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. Kepunyaan-Nya
kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." (QS.
Az-zumar ayat 44).
Bahaya
fitnah menurut Islam memang benar adanya. Oleh karena itu, tidak heran jika
banyak ulama yang mengingatkan umat muslim untuk tidak menebar fitnah. Terlebih
fitnah merupakan salah satu perbuatan yang buruk dan keji.
Download Tulisan ini.
- Bahaya Fitnah Menurut Islam.pdf(getCard) #type=(download) #title=(Bahaya Fitnah Menurut Islam.pdf) #info=(274kb) #button=(Unduh) #color=(#2E8B57)
- Bahaya Fitnah Menurut Islam.docx(getCard) #type=(download) #title=(Bahaya Fitnah Menurut Islam.docx) #info=(151kb) #button=(Unduh) #color=(#2E8B57)